Efektivitas Merger Copampany di Tinjau Dari Persepsi Karyawan PT. Angkasa Pura Indonesia Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Sari
Dalam kondisi krisis, banyak perusahaan mengambil langkah strategis untuk bertahan, seperti efisiensi biaya, restrukturisasi organisasi, serta adopsi teknologi digital. Salah satu strategi adaptif lain yang diambil perusahaan adalah merger. Menurut Gaughan (2018), merger tidak hanya digunakan untuk memperkuat posisi pasar, tetapi juga mempercepat integrasi teknologi, memperluas jaringan operasional, dan menciptakan efisiensi manajerial. Merger perusahaan adalah kombinasi dua atau lebih perusahaan menjadi satu entitas baru dengan tujuan untuk mencapai sinergi dan efisiensi yang lebih baik. Merger dapat terjadi melalui penggabungan aset, sumber daya, dan keahlian dari perusahaan-perusahaan yang terlibat untuk meningkatkan daya saing di pasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur efektivitas merger company ditinjau dari persepsi karyawan PT. Angkasa Pura Indonesia Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Fokus penelitian meliputi aspek produktivitas, kepuasan kerja, dan motivasi adaptif.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Sampel pada penelitian ini yaitu 85 Karyawan PT. Angkasa Pura II yang bertugas Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Efektivitas merger PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II berdasarkan persepsi karyawan Merger antara PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II menjadi PT. Angkasa Pura Indonesia dipersepsikan sebagai cukup efektif oleh karyawan, berdasarkan nilai rata-rata kuesioner sebesar 3,88 (kategori sedang) dalam skala Likert. Efektivitas ini terutama terlihat pada dimensi efisiensi operasional, pengurangan biaya, percepatan layanan, serta peningkatan kualitas pelayanan pelanggan. Hasil wawancara mendukung hal tersebut, di mana karyawan menyatakan adanya perbaikan koordinasi antar unit, integrasi sistem kerja, dan inovasi pelayanan pasca-merger.
Kata kunci : Efektivitas, Merger Company, Persepsi Karyawan.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Cooper, S. C. (2019). Mergers and Acquisitions: A Complete Guide for Buyers and Sellers. London: Kogan Page.
Deloitte. (2020). COVID-19: Managing cash flow during a period of crisis. Deloitte.com.
DePamphilis. (2019). Mergers and Acquisitions Basics: Negotiation and Deal Structuring. California: Academic Press.
Gaughan, P. A. (2018). Mergers, Acquisitions, and Corporate Restructurings. New Jersey: Wiley.
McKinsey. (2021). The digital-led recovery from COVID-19: Five questions for CEOs. New York: McKinsey Global Publishing.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Manajeen Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeda.
DOI: https://doi.org/10.37531/yum.v8i2.9914
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

